Pengalaman Menumpang Lintas Shuttle Bandung-Bogor

Lintas Shuttle

Pick-up point Lintas Shuttle di jalan Dipatiukur No. 109, Simpang Dago, Bandung.

Rasanya sudah lama sekali saya tidak berkunjung ke Bandung menggunakan shuttle. Terakhir pulang-pergi ke Bandung naik shuttle adalah pada tahun 2013, kira-kira 9 tahun lalu. Saat itu shuttle yang terkenal dan saya gunakan adalah Cipaganti. Nah, karena hari Jum’at kemarin saya berkesempatan mengikuti pertemuan di sebuah hotel di jalan R.E. Martadinata, Cihapit, Bandung saya memutuskan untuk pulang menggunakan shuttle. Setelah meeting Project Completion Report untuk tahun 2022 berakhir, pagi-pagi setelah sarapan saya langsung check-out. Duduk santai di lobby hotel sambil menunggu kedatangan ojek on-line yang akan mengantarkan saya ke pick-up point.

Posisi tempat duduk dalam armada Lintas Shuttle.

Posisi tempat duduk dalam armada Lintas Shuttle.

Sehari sebelumnya, seorang rekan kerja di kantor menolong memesankan shuttle untuk saya kembali ke Bogor. Dari beberapa shuttle yang melayani rute Bandung-Bogor, saya tidak tahu beliau memesankan Lintas untuk kepulangan saya. Awalnya saya meminta bantuan untuk pemberangkatan pada pagi hari, kemudian beliau menanyakan pilihan tempat duduk. Saya memilih posisi duduk yang berdekatan dengan jendela dan pintu. Kemudian beliau mengirimkan tiket elektroniknya dalam format PDF melalui WhatsApp.

Tiket Lintas Shuttle

Tiket Lintas Shuttle

Ojek yang saya pesan akhirnya datang dan saya pun langsung mengkonfirmasi tujuan saya, mengenakan helm lalu berangkat meninggalkan hotel. Udara pagi kota Bandung yang sejuk cenderung dingin menerpa wajah saya dari balik visor helm. Suasana lalu lintas Bandung yang tertib dan masih belum ramai kendaraan serta pohon-pohon yang asri membuat perjalanan terasa indah. Dari Cihapit kami berbelok ke jalan Dipatiukur melewati Taman Dago. Beberapa orang asyik mengayuh sepeda sepanjang jalur sepeda di jalan Dipatiukur. Beberapa mengayuh MTB dan beberapa lagi RB, lengkap dengan jersey dan helm bersepeda. Masya Allah, asyik sekali pagi-pagi menikmati udara kota yang sejuk sambil bersepeda. Jalan Dipatiukur ini konturnya mirip dengan jalan Pajajaran di Bogor. Lurus panjang dengan kelandaian yang semakin lama semakin tinggi menanjak, tapi tidak selebar jalan Pajajaran.

Cihapit, Bandung

Menikmati udara pagi di kawasan Cihapit yang sejuk dari atas ojek. 😀

Kira-kira sepuluh menit naik ojek, kami akhirnya sampai di lampu lalu lintas perempatan jalan Dipatiukur. Akang ojeknya ternyata sudah bisa menebak tujuan saya adalah pick-up point Lintas. Dari perempatan kami pun berbelok ke kanan kemudian langsung menepi tepat di depan kantor pick-up point Lintas Shuttle. Setelah mengembalikan helm dan berterima kasih saya langsung masuk ke kantor pick-up point Lintas Shuttle.

Lintas Shuttle

Pick-up point Lintas Shuttle di jalan Dipatiukur No. 109, Simpang Dago, Bandung.

Pukul tujuh lebih lima belas menit. Saya mengkonfirmasi keberangkatan saya dengan teteh resepsionis disana. “Atas nama siapa, pak?” Saya pun menyebutkan nama saya. “Oh, pemberangkatan jam 8 kursi nomor 7,” saya mengiyakan. “Silahkan duduk dulu saja, pak. Boleh disana atau di luar, nanti kalau kendaraannya sudah datang dipanggil.” Begitu kata si teteh sambil memberikan saya sebotol AMDK. “Terima kasih,” balas saya sambil menuju kursi tunggu penumpang di dalam pick-up point ini.

Lintas Shuttle

Resepsionis di pick-up point Lintas Shuttle Simpang Dago.

Lintas Shuttle

Kursi-kursi di ruang tunggu calon penumpang di pick-up point Lintas Shuttle Simpang Dago.

Lintas Shuttle

Kursi tunggu calon penumpang di halaman pick-up point Lintas Shuttle Simpang Dago.

Saya perhatikan ruang tunggu di dalam pick-up point ini bersebelahan langsung dengan Circle K. Jadi, jika ada calon penumpang yang ingin membeli camilan atau keperluan lainnya bisa langsung masuk ke sana. Juga tersedia toilet sehingga calon penumpang bisa bersih-bersih dulu selagi menunggu armada datang. Dalam ruang tunggu juga ada kebun kecil di seberang jalan ke toilet, sehingga suasana disana terkesan lebih segar dan asri. Selain itu, bagi calon penumpang yang membawa gawai (gadget) tidak perlu khawatir mengalami krisis energi listrik. Karena sudah disediakan beberapa charging booth untuk mengisi daya gawai. 😀

Lintas Shuttle

Charging booth di pick-up point Lintas Shuttle Simpang Dago.

Satu per satu calon penumpang berdatangan. Beberapa menggendong tas di punggung dan menarik travel bag sedangkan kebanyakan calon penumpang hanya membawa tas di punggung mereka, seperti halnya saya. Menjelang pukul delapan pagi beberapa armada shuttle mulai berdatangan. “Bapak Bagas bandara Soekarno-Hatta,” demikian panggil resepsionis. Yang bersangkutan pun menarik travel bag-nya keluar dari pick-up point, meletakan travel bag di bagasi lalu masuk ke dalam shuttle. Oh ya, sebagai informasi armada yang digunakan oleh Lintas Shuttle adalah Toyota Hiace. Kendaraan ini bisa mengangkut empat belas penumpang plus satu supir. Setiap penumpang diberikan jatah bagasi hanya 1 travel bag.

Setelah armada tujuan bandara berangkat, maka resepsionis segera memanggil calon penumpang tujuan Bogor. “Tujuan Bogor,” demikian panggil teteh resepsionis. Alamak! Ternyata sisa calon penumpang yang sedang menunggu bersama saya sebagian besar menuju ke Bogor. Begitu kami menaiki armada hanya tersisa 2 kursi kosong saja. Hahaha… Ternyata banyak juga warga Bogor yang menumpang shuttle dari Bandung, seperti saya. 😀

Lintas Shuttle

Menuju pick-up point Lintas Shuttle berikutnya di BTC.

Kami pun berangkat meninggalkan pick-up point Simpang Dago. Ternyata kami menuju ke BTC, karena masih ada calon penumpang yang menunggu disana. Sesampainya di BTC, supir membuka pintu dan satu lagi penumpang naik ke armada. Setelah itu supir menutup pintu dan kembali mengemudi menuju tol. Sesampainya di Rest Area Km 125, kami kembali singgah. Disini ternyata masih ada satu lagi pick-up point Lintas. Karena tidak ada calon penumpang yang naik, kami pun segera meninggalkan Rest Area Km 125 tersebut.

Lintas Shuttle

Sabuk pengaman atau seat belt pada setiap kursi dalam armada Lintas Shuttle.

Saya perhatikan armada Lintas cukup bersih dan nyaman. Karpet di atas dek terlihat bersih ketika saya menaikinya. Kaca-kaca jendela pun terlihat jernih tanpa debu, tidak ada noda yang menempel. Juga tidak ada debu bersembunyi disela-sela karet kaca jendela. Sandaran punggung, ruang kaki dan head room pun cukup memadai. Pada setiap kursi juga disediakan sabuk pengaman (seat belt). Tidak lupa juga, AC-nya cukup sejuk, tidak terlalu dingin. Pas.

Tidak beberapa lama melintas di tol Purbaleunyi ternyata ada satu laka lantas yang sedikit menghambat perjalanan kami. Terlihat beberapa mobil patroli polisi mengamankan sebuah truk yang tergelincir sepertinya. Tapi setelah itu perjalanan kami lancar jaya. Nikmat rasanya menikmati keindahan kota Bandung sepanjang jalan tol dari dalam armada shuttle di pagi hari. Masya Allah.

Lintas Shuttle

Suasana melintasi tol di Bandung dalam armada Lintas Shuttle.

Akang supir yang mengemudikan armada sepertinya sudah fasih rute yang ditempuh. Kadang kami berjalan santai ketika ramai kendaraan dan kadang kami tancap gas kencang melaju membelah jalan ketika jalan sepi kendaraan. Karena hari Jum’at kemarin sudah terasa suasana akhir pekan, ditambah dengan hari raya Imlek besok, maka perjalanan ke arah Cikarang, Jakarta atau Bogor dari Bandung cenderung sepi. Biasanya orang-orang dari Jakarta, Cikarang atau Bogor menikmati libur akhir pekan dengan jalan-jalan ke Bandung. Jadi, kami sebetulnya melawan tren.

Dari Bandung kemudian melintasi Purwakarta kemudian memasuki Cikarang. Naik ke jalan tol MBZ terus melaju kencang tanpa merasakan goyangan body roll dalam kendaraan. Bisa dikatakan Toyota Hiace ini cukup mumpuni untuk mengangkut banyak penumpang pada kecepatan yang cukup tinggi. Hanya sesekali terasa sedikit jedag-jedug pada setiap persambungan aspal di atas jalan tol MBZ ini, yang mana bisa diredam dengan cukup baik oleh suspensi kendaraan. Setelah mendahului beberapa truk transformer di Cikarang, akhirnya kami bisa melenggang kencang menuju tol Jagorawi. Kira-kira pukul sepuluh kurang beberapa menit kami sudah melintas di tol Jagorawi menuju ke Bogor. Alhamdulillah.

Lintas Shuttle

Melintas di tol Jagorawi menuju ke Bogor di dalam armada Lintas Shuttle.

Melintas di tol Jagorawi ternyata sudah ramai kendaraan dari arah Jakarta menuju Bogor. Bisa dimaklumi, karena Bogor juga tujuan orang-orang menikmati akhir pekan atau berlibur. Tapi kami tetap bisa melaju dengan lancar bahkan cukup kencang. Hingga akhirnya pukul 10.30 kami sudah akan melintasi exit tol Jagorawi di dekat terminal Baranangsiang. Disana kami sempat berhenti sebentar karena ada seorang penumpang yang meminta diturunkan di halaman parkir KFC seberang Tugu Kujang. Kemudian kami kembali melanjutkan perjalanan menuju pemberhentian terakhir, pick-up point Lintas Shuttle di BTM. Pukul sebelas kurang dua puluh menit, akhirnya kami tiba tepat di depan pick-up point Lintas Shuttle BTM. Alhamdulillah, karena bisa lebih cepat daripada estimasi waktu perjalanan. Akang supir membukakan pintu dan kami pun turun lalu langsung berjalan ke arah pintu keluar BTM.

Lintas Shuttle

Pick-up point Lintas Shuttle di Bogor Trade Mall (BTM).

Kesimpulannya, Lintas Shuttle cukup nyaman untuk digunakan sebagai sarana transportasi jika sobat ingin melakukan perjalanan dari atau menuju ke Bandung. Armadanya terawat, cukup aman dan mumpuni untuk melaju dalam kecepatan tinggi. Kabin penumpangnya juga bersih dan nyaman serta tersedia bagasi untuk meletakan travel bag. Supirnya juga berpengalaman dan ramah. Oh ya, sebagai informasi untuk sobat yang hendak menumpang dari BTM, untuk menuju ke pick-up point Lintas Shuttle bisa langsung berbelok ke kanan dari halaman BTM tanpa perlu masuk ke lantai dasar.

Demikianlah tulisan panjang ini, semoga bermanfaat. Selamat menikmati liburan dan berakhir pekan. Salam hangat dari kota hujan. Gong Xi Fa Cai.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.