Cerita Horor Singkat (11)

Cerita Horor Singkat (11)

Disclaimer:

Isi tulisan mungkin menggambarkan situasi yang akan mengganggu (disturbing) untuk sebagian pembaca. Kebijaksanaan pembaca sangat dibutuhkan dalam menerjemahkan pesan pada setiap cerita. Gambar yang berasal dari CGI berbasis kecerdasan buatan hanya sebagai ilustrasi.

1. Kolam Renang

Kakakku dan suaminya sangat bahagia dengan bayi mereka yang baru bisa merangkak meraih mainannya. Saat sendirian mengasuhnya, aku mengajaknya bermain di pinggir kolam renang. Kulemparkan mainannya ke kolam renang sambil merekam kelucuannya merangkak berusaha meraih mainannya.

2. Bola

“Bola saya hilang, om.” Jawabnya sambil bercucuran air mata dari sela-sela matanya yang terpejam. Setelah kukatakan tidak ada satupun bola di sekitar tempat itu, anak itu membuka kelopak matanya. “Bola mata saya hilang!”

3. Ketukan

Kukira suara ketukan itu berasal dari kaca jendela kamarku. Tapi saat kutengok tidak ada siapapun di luar sana. Sampai akhirnya kusadari suara itu berasal dari dalam cermin di kamarku.

4. Dispatcher

“911. Apa kondisi darurat anda?” Kataku pada penelpon di ujung sana. “Tolong, pak! Bisakah anda menjahit leher kakakku? Kepala dan tubuhnya terpisah.”

5. Ice Skating

Bercak-bercak kemerahan mewarnai arena ice skating malam itu. Saat tiba-tiba seorang anak terpeleset jatuh. Belum lagi ia bangkit, jari-jari tangannya tergilas sepatu temannya yang sedang meluncur.

6. Juice

Gemas sekali melihat ikan-ikan koki ini berenang-renang dalam gelas blender. Setelah bosan melihatnya kutekan saklar blendernya ke posisi ON. Seketika air dalam gelas blender berputar-putar memerah seperti jus buah.

7. Abadi

“Sebutkan permintaanmu,” gema sesosok makhluk memecah hening kegelapan. “Aku ingin cantik selama-lamanya,” ungkapnya pada sosok tersebut. Ia pun berubah menjadi sebuah mannequin.

8. Finger Print

Kantong-kantong plastik sudah kukemas rapi, saatnya mentransfer uangnya ke rekening tujuan. Ternyata dibutuhkan verifikasi sidik jari ketika hendak mentransfer uang menggunakan handphonenya. Kubuka salah satu kantong plastik dan mengeluarkan beberapa potong jari untuk verifikasi.

9. Pengintip

Ada lubang sebesar jari tersamar corak wallpaper dinding di samping kamarku menginap. Kucoba lihat ada apa di ujung lubang tersebut. Sebuah bola mata menatap balik mataku.

10. Nina Bobo

Kudengar suara wanita meninabobokan bayi pertama kami di buaiannya. Kubalikkan badan ke arah buaian bayiku. Istriku masih terlelap tidur di sampingku.

 

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.