DIY: Petunjuk Memasukan Cairan Tubeless

Ban Tubeless Tertancap Paku

C’est la vie, ban belakang motorku dinodai oleh paku. 😦

Kemarin sore selepas pulang kerja saat sedang asyik mencuci motor saya dapatkan sebuah sayatan lubang di ban belakang Si Sepira. Seingat saya memang tempo hari saya menerabas pecahan beling. Selain itu, saat sedang membersihkan ban dengan kuas ternyata saya lihat ada lagi lingkaran besi di pinggir bannya. Wah, jangan-jangan paku! Coba menariknya dengan kuku ternyata susah. Saya coba tarik beberapa kali menggunakan tang akhirnya bisa dicabut juga. Ternyata paku kecil seukuran 2 cm. Jadi heran sendiri. Pengalaman dahulu biasanya paku menancap di tengah ban. Kok bisa-bisanya sekarang tertancap miring di pinggir ban? Bagaimana ceritanya?

Coba menelusuri lagi alur ban, tidak jauh dari titik paku tadi tertancap saya lihat sayatan melintang kira-kira 1 cm. Terjepit ditengah sayatan tersebut, saya lihat ada serpihan besi. Setelah saya cabut dengan tang ternyata benar-benar serpihan plat besi tajam berbentuk segitiga. Di titik lainnya saya temukan sedikit pecahan beling di tengah-tengah sayatan karet ban yang menganga. Saya cungkil pecahan beling tersebut dengan paku yang tadi berhasil dicabut. Beling, paku dan plat besi, inilah tersangka pelecehan ban belakang Si Sepira. Karena saya masih bisa menahan emosi maka tidak saya bakar pelaku kejahatan tersebut. πŸ˜€

Keesokan harinya, tadi pagi, saya sempat periksa tekanan bannya ternyata masih kencang. Alhamdulillah, bersyukur karena setelah paku dan serpihan besi yang menancap dicabut, ban belakangnya tetap tidak bocor. Ban ini, Zeneos ZN77, memang ban tubeless yang beberapa bulan lalu saya pasang. Well, I’ve choose the right tyre for my motorcycle. Tapi mengingat ban adalah salah satu komponen vital, daripada harus mengambil resiko bocor halus dan agar tetap nyaman berkendara serta tidak waswas di jalan, saya memutuskan untuk menambahkan cairan penambal ban otomatis.

Saat searching memang ada beberapa testimoni yang mengatakan efek jelek menggunakan cairan anti bocor seperti ini. Terutama tentang efek korosi pada velg. Entah hoax atau bukan, tapi keraguan saya hilang setelah membaca tulisan mas Ardiantoyugo di sini.

Akhirnya tadi pagi saya mampir ke Castrol Bike Point di jalan Pasar Lama, Bojonggede untuk membeli cairan anti bocor ban yang dimaksud oleh mas Ardiantoyugo. Thanks atas testimoninya, mas bro. πŸ™‚ Harganya di tempat saya beli ternyata tidak sampai empat puluh ribu rupiah untuk kemasan 500 ml. Cairan ini lebih dikenal sebagai cairan tubeless di kalangan bengkel. Saran dari orang bengkelnya sih 500 ml untuk satu ban belakang.

Nah, berikut ini adalah langkah-langkah memasukan cairan tersebut ke dalam ban.

Petunjuk memasukan cairan tubeless ke dalam ban.

Petunjuk memasukan cairan tubeless ke dalam ban.

  1. Buka katup pentil ban belakang. Karena saya tidak punya alat khusus, jadi saya menggunakan pinset. Masukan pinsetnya ke dalam lubang pentil, jepit kemudian putar ke kiri.
  2. Jika katupnya sudah terlepas dari pentil, cabut katupnya. Simpan baik-baik, karena benda ini kecil dan rentan hilang. Kalau terpental bisa pusing tujuh keliling mencarinya. πŸ˜€
  3. Tunggu sampai semua angin dalam ban keluar.
  4. Lepas tutup botol lalu potong tutup botol cairan tubeless tersebut menggunakan cutter (lihat gambar).
  5. Setelah dipotong, masukan selang yang disediakan di kemasannya ke ujung tutup botol cairan tersebut. Biasanya diameter selang lebih kecil daripada ujung tutup botol, jadi kita harus bersusah payah memasukannya.
  6. Setelah ujung selang terpasang di tutup botol, sekarang ujung selang yang satunya kita pasang di ujung pentil ban. Karena diameter selang lebih kecil dari pentil, maka sama seperti tadi, kita harus pasang dengan agak menekan dan memutar selangnya.
  7. Kocok-kocok dahulu cairan tubeless tersebut.
  8. Buka kertas segel botol cairan tubeless tersebut menggunakan cutter. Seperti membuka segel oli mesin.
  9. Setelah segel dibuka, kita pasangkan tutup botol yang tadi terhubung ke selang dan pentil. Agak ditekuk selangnya kemudian putar botolnya.
  10. Setelah dipasangkan, sekarang miringkan botol cairan tersebut dan tekan agar cairannya mengalir ke dalam ban. Coba lihat gambar deh, aliran cairan tubeless dalam selang mirip jus alpukat yang belum halus diblender. πŸ˜€
  11. Jika belum semua cairan masuk karena mampat/tersumbat, lepas dulu selang dari pentil ban kemudian tekan lubang pentilnya menggunakan pinset sampai butiran cairan tubelessnya masuk. Setelah itu lanjutkan memasukan sisa cairan yang belum disalurkan ke dalam ban. Pasang dulu selangnya ya.
  12. Setelah semua cairannya masuk, bersihkan pentil dengan lap dan pasang kembali katup pentilnya.
  13. Terakhir, pompa bannya dan tutup kembali pentilnya biar nggak ditilang plokis. πŸ˜€

Selesai. Sebaiknya setelah menambahkan cairan tubeless, motornya diajak jalan-jalan sebentar. Atau menggunakan standar tegak, hidupkan mesin dan posisikan gear di gigi 1 selama beberapa menit biar ban belakangnya berputar. Itu kalau yang diisi cairan tubelessnya ban belakang. Kalau yang diisi ban depan, ya sebaiknya motor diajak jalan-jalan. πŸ˜€

Kalau membaca petunjuk penggunaan di kemasan, cairan ini tidak direkomendasikan untuk ban dalam. Demikianlah tips kali ini. Semoga bermanfaat.

Posted from WordPress for BlackBerry.

6 komentar di “DIY: Petunjuk Memasukan Cairan Tubeless

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.